SiarKota.Com || Indramayu—Forum Dharma Ayu melakukan demonstrasi di Pintu Gerbang Utara Al-Zaytun pada Kamis (22/06/2023). Forum ini terdiri atas berbagai LSM dan ormas dari berbagai wilayah Indramayu dan Cirebon, yaitu Ormas Gibas, LSM Penjara, LPKSM Al-Jabar, Forum Peduli Indramayu, Forum Pelangi, BPPKB Banten, dan LSM Kian Santang.
Demonstrasi ini berlangsung damai. Forum Dharma Ayu menyampaikan dan menuntut klarifikasi dari pimpinan pesantren, yaitu Syaykh Panji Gumilang, mengenai berbagai hal yang menurut mereka menyimpang dari syariat Islam.
Mereka mengatakan bahwa mereka hadir bukan mengatasnamakan organisasi atau lembaga, tetapi mengatasnamakan Islam. Mereka meminta keadilan kepada pemerintah terkait berita viral yang terjadi dan kontroversi di Al-Zaytun.
Satu pekan sebelumnya pada Kamis (15/06/2023) Forum Indramayu Menggugat juga melakukan demonstrasi. Mereka menyampaikan bahwa Al-Zaytun tidak bermanfaat bagi warga sekitar dan menyimpang dari ajaran Islam.
Saat demonstrasi berlangsung pada Kamis (22/06/2023), jurnalis Siar Kota mewawancarai Safi’i, warga yang menyaksikan demonstrasi.
“Saya orang Riau, tetapi istri saya asli Indramayu. Rumah saya kurang lebih tiga kilometer dari Al-Zaytun,” ujar Safi’i.
Menurut Safi’i, berita di beberapa media banyak tidak benarnya. Media tersebut mencari-cari kesalahan Al-Zaytun, tetapi mereka tidak bisa membuktikannya.
“Tetangga saya sekolah di Al-Zaytun. Setelah tamat dia bisa langsung bekerja sebagai guru. Sampai sekarang dia masih bekerja. Masyarakat Gantar juga banyak yang bekerja sebagai penggarap lahan pertanian di Al-Zaytun. Mereka sudah bertahun-tahun bekerja di situ,” jelas Safi’i.
“Kalau memang Al-Zaytun salah, mana mungkin mereka betah bekerja di Al-Zaytun sampai saat ini,” tambah Safi’i.
Safi’i melanjutkan, media masa seharusnya tidak perlu membesar-besarkan kontroversi ini. Sebaiknya lakukan musyawarah dengan berbagai pihak yang berkepentingan, pasti ada solusinya.
“Saya yakin Pak Panji pasti hadir kalau diajak diskusi. Saya yakin dia tidak akan lari dari kenyataan. Kalau memang Pak Panji merasa bersalah, pasti beliau sudah lari keluar negeri,” ujarnya.
“Pak Panji orang baik. Saya sering berpapasan mobil dengan beliau di jalan dan beliau sering menyapa,” kata Safi’i.
Safii juga punya niat menyekolahkan putranya di Al-Zaytun. Namun, karena berita viral ini, pihak keluarga menundanya sampai ada kejelasan dari pihak yang berwenang terhadap berita viral ini.
“Selama tinggal di sini, saya belum pernah masuk ke dalam Al-Zaytun. Saya cuma keliling di luar pondok pesantren. Suatu hari nanti saya ingin masuk ke dalam pondok pesantren dan membuktikannya sendiri.”



