Misteri Asal-usul Bahasa: Gen Unik yang Membantu Manusia Berbicara

SiarKota.Com | Artikel Ilmiah—Bahasa membedakan manusia dari hewan. Namun, bagaimana sebenarnya kemampuan ini berkembang? Apakah Homo sapiens satu-satunya spesies yang bisa berbicara dengan begitu kompleks? Penelitian terbaru mungkin telah menemukan kuncinya!

Neanderthal Bisa Bicara, tetapi Tidak Seperti Kita

Kerabat dekat kita, Neanderthal, kemungkinan besar bisa berbicara. Mereka punya struktur tenggorokan dan telinga yang mendukung komunikasi lisan. Bahkan, mereka memiliki gen yang terkait dengan kemampuan berbicara. Namun, hanya manusia modern yang memiliki bagian otak yang berkembang khusus untuk bahasa.

Kini, para ilmuwan dari Universitas Rockefeller menemukan petunjuk menarik: varian protein unik yang hanya dimiliki manusia dan mungkin berperan dalam munculnya bahasa lisan.

“Kami sangat terkejut dengan hasil penelitian ini,” kata Robert B. Darnell, pemimpin penelitian ini. “Kami tidak menyangka perubahan kecil pada gen bisa berdampak besar pada vokalisasi.”

Gen yang Mengubah Cara Kita Bicara

Dalam penelitian yang diterbitkan di Nature Communications, tim ilmuwan di bawah pimpinan Robert B. Darnell meneliti gen NOVA1, yang berperan penting dalam perkembangan saraf. Saat mereka memasukkan varian manusia dari protein ini ke dalam tikus, suara tikus pun berubah! Fakta ini membuktikan bahwa varian NOVA1 manusia punya dampak pada cara vokalisasi terbentuk.

Menariknya, varian ini tidak ditemukan pada Neanderthal atau Denisova, dua spesies manusia purba yang sempat kawin dengan leluhur kita. Artinya, gen ini mungkin satu faktor yang membedakan manusia modern dari manusia purba.

FOXP2: Gen Lama yang Diperdebatkan

Sebelumnya, gen FOXP2 sering disebut sebagai “gen bahasa”. Orang yang memiliki mutasi pada gen ini mengalami kesulitan berbicara. Namun, ternyata Neanderthal juga memilikinya. Temuan ini membuat para ilmuwan ragu apakah FOXP2 benar-benar menjadi kunci dalam evolusi bahasa.

Namun, kini perhatian beralih ke NOVA1. Gen ini telah lama diteliti Darnell, yang pertama kali menemukannya pada 1993. NOVA1 ditemukan di banyak makhluk hidup, tetapi manusia memiliki varian unik yang berbeda dalam satu posisi kunci: perubahan dari isoleusin menjadi valin (I197V). Perubahan kecil ini berdampak besar pada otak kita dalam mengontrol vokalisasi.

“Kita bisa membayangkan bahwa perubahan ini memberi manusia keunggulan dalam komunikasi dibandingkan spesies lain,” ujar Yoko Tajima, rekan satu tim Darnell.

Eksperimen Gen yang Mengejutkan

Tim peneliti menggunakan teknik CRISPR untuk mengedit gen pada tikus dan menggantinya dengan varian manusia. Hasilnya mengejutkan! Tikus dengan varian NOVA1 manusia mengeluarkan suara yang berbeda dari tikus biasa. Bahkan, pola “cicitan” mereka berubah, mirip seperti cara manusia berbicara dengan pola yang lebih kompleks.

Temuan ini semakin diperkuat ketika para ilmuwan meneliti panggilan kawin tikus jantan. Mereka menemukan bahwa tikus jantan dengan varian NOVA1 manusia “berbicara” secara berbeda saat berinteraksi dengan betina. Ini memberi petunjuk bahwa perubahan vokalisasi seperti ini mungkin pernah terjadi dalam evolusi manusia.

“Perubahan kecil ini mungkin menjadi salah satu faktor utama yang memungkinkan nenek moyang kita berkembang pesat dalam komunikasi dan membangun peradaban,” tambah Darnell.

Bukti dari DNA Manusia Purba

Untuk memastikan bahwa gen ini benar-benar khas manusia modern, para ilmuwan membandingkan DNA manusia saat ini dengan DNA Neanderthal dan Denisova. Hasilnya? Neanderthal dan Denisova memiliki versi NOVA1 yang sama dengan hewan lain, tetapi tidak sama dengan NOVA1 manusia.

Ketika mereka menyisir database genom manusia yang berisi lebih dari 650.000 individu, hanya ditemukan enam orang yang memiliki varian non manusia dari NOVA1. Fakta ini mengindikasikan bahwa varian manusia telah menjadi dominan sejak nenek moyang kita pertama kali muncul di Afrika dan menyebar ke seluruh dunia.

Dampak pada Gangguan Bahasa

Penemuan ini bukan hanya membantu kita memahami asal-usul bahasa, tetapi juga berpotensi memberikan wawasan tentang gangguan bahasa. Beberapa gangguan, seperti autisme nonverbal, mungkin terkait dengan cara kerja NOVA1 dalam otak.

Pada masa depan, penelitian lebih lanjut dapat membantu memahami bagaimana gen ini berkontribusi terhadap penyakit neurologis dan bahkan membantu mengembangkan terapi untuk gangguan perkembangan bahasa.

“Kami berharap penelitian ini bisa membuka jalan bagi terapi baru yang dapat membantu orang dengan gangguan bicara dan komunikasi,” kata Tajima.

Kesimpulan

Kemampuan manusia untuk berbicara mungkin berasal dari perubahan kecil dalam DNA kita. Gen NOVA1 bisa menjadi salah satu kunci utama yang membedakan manusia modern dari spesies manusia purba. Dengan penelitian lebih lanjut, kita mungkin bisa mengungkap lebih banyak misteri tentang bagaimana bahasa pertama kali berkembang di Bumi. Satu hal yang pasti, bahasa adalah salah satu faktor terbesar yang membuat manusia menjadi spesies yang unik!

IKLAN BAWAH

spot_img

SIAR IKLAN

Presiden SuhartoPresiden Suharto

SIAR TERKENAL

SIAR TERKAIT